Tentang Burger


Sebuah roti empuk dengan isian di dalamnya daging gepeng berbumbu lalu ditumpuk dengan keju, acar, bawang bombay, dan selada juga irisan tomat dan saus. Kadang-kadang daging gepeng dari daging sapi itu diganti dengan ikan yang telah dicincang halus dan ditambahkan tepung atau malah diganti telur mata sapi. Ya itulah burger dengan berbagai variannya kini.


Kisah tentang awal mula hamburger ini memiliki beragam versi. Ada yang menyebut cerita ini berawal dari kebiasaan bangsa Tar Tar dari Asia Tengah yang kerap menyantap daging mentah dengan perasan jeruk. Ada juga yang berkata bahwa hamburger jelas berasal dari sebuah kota di Jerman, Hamburg, yang mengolah daging dengan dibakar atau digoreng.

Cerita burger juga disebut berawal dari Amerika pada akhir tahun 1800-an yang menyebutkan makanan ini hasil eksperimen yang melibatkan roti dengan bakso yang digepengkan. Lalu muncul inovasi dengan membuatnya semacam sandwich dengan tambahan sayuran.

Entah sejarah mana yang benar, hamburger populer di Indonesia sejak gerai fastfood seperti McDonald hadir. Lalu kemudian muncul burger keju dan burger daging sapi dari McD dan KFC. Selang kemudian juga hadir burger berukuran jumbo dari Burger King. Duh dulu sampai antriannya panjang

Kemudian muncul Burger Blenger yang patty-nya begitu lezat dan kaya bumbu. Bagiku burger ini paling lezat.

Eh kemudian hadir burger asap dan burger dengan roti hitam. Nampak menarik dan menggiurkan bagi pecinta burger . Burger ikan juga ternyata enak. Tapi aku kurang tertarik dengan burger ayam atau burger dengan telur mata sapi.

Beberapa waktu lalu aku menyaksikan di AFN sebuah kedai burger yang populer di Jepang. Mereka menghadirkan maha karya burger. Burger yang begitu padat isiannya. Bertumpuk sehingga susah menyantapnya tapi memang nampak menggoda. Mereka menggunakan daging wagyu.

Daging wagyu ditumpuk dengan keju, sayuran, telur mata sapi dan juga daging asap. Wow nampaknya enak dan pembawa acaranya juga nampak kesulitan menyantapnya.

Ya, makanan burger kaki lima juga sempat marak. Dengan harga Rp 5 ribu hingga sepuluh ribu tetap bisa menikmati burger dengan isian yang lebih murah.

Kalau Kalian lebih suka burger seperti apa?

Komentar

Postingan Populer