Kabocha dan Labu Parang, Kamu Suka yang Mana?

 

Ini kabocha

Suatu ketika ada promo labu yang ukurannya lebih jingga dan mungil. Namanya kabocha yang juga disebut labu Jepang. Aku tertarik dengan ukurannya yang mungil dan warnanya yang memikat. Rupanya kabocha menurut banyak pihak agak berbeda dengan labu parang alias waluh, meski sama-sama jenis labu.


Menurutku kedua jenis labu ini mirip. Hanya ukuran, warna, tekstur, dan rasanya yang berbeda. Kabocha dibandingkan labu parang pada umumnya, jelas imut-imut. Ukuran labu parang bisa dua kali lipatnya. 

Dari segi warna, kabocha itu lebih menarik. Warnanya jingga segar. Nampak memikat. Sedangkan labu parang ada yang kuning kecokelatan. Juga ada yang hijau kekuningan. 

Untuk penampilan dalamnya, daging buah kabocha memang lebih jingga, teksturnya lebih halus, dan rasanya sedikit lebih manis. Nah warna kabocha ini rupanya berpengaruh dari menggugah rasa juga kandungannya yang jauh lebih kaya betakaroten. Tak heran apabila adik bayi dan balita suka kabocha untuk MPASI-nya. Aku juga suka sih.

Ini labu parang

 Tapi menurutku rasanya sih mirip-mirip. Harga labu parang biasanya lebih murah dan ukurannya lebih besar sehingga lebih banyak. Jadinya aku tak masalah antara labu parang atau kabocha. 

Nah kedua jenis labu ini pada masa pandemi ini laris-manis. Pasalnya labu kuning itu menyehatkan. Ia kaya vitamin A dan jenis vitamin mineral lainnya, kaya antioksidan sehingga mencegah kanker, dan tentunya juga enak diolah.

Olahan labu selain dibuat bubur dan isi pai, juga pastinya enak dibuat kolak, bahan roti, isian roti, puding, isian bakpao, bahan bakpao, keripik waluh, waluh goreng, dan juga tambahan sayur bayam. 

Omong-omong aku pernah dapat dan beli roti labu. Oh enak banget. Lain kali kuulas ya. Oh iya di Malang juga ada lho dulu serba waluh. Ada bakpao waluh yang bisa dibuat oleh-oleh. Enak. 

Ini sayur bayam dengan labu



Komentar

Postingan Populer