Cenil Lupis: Jajan Pasar Tetap Eksis


Pagi itu pasar Tawangmangu begitu ramai. Meskipun baru beberapa silam merupakan hari lebaran, sebagian besar pedagang sudah berjualan. Aku melirik ke kanan dan ke kiri, mencari penjual makanan tradisional. Pandanganku kemudian terpaku pada penjual jajan cenil lupis. Aku pun ikut antri memesannya.



Dengan lincah si Ibu penjual memotong-motong lupis yang seperti lontong itu menjadi irisan dengan benang. Ia kemudian mencomot cenil, mengambil ketan putih, menaruh jongkong berwarna hijau suji, kemudian menambahkan lupis. Sebagai teman jajan pasar itu adalah parutan kelapa muda dan gula merah cair.


Saat tiba giliranku, pembeli makin ramai. Mereka dengan sabar menanti sambil berharap-harap cemas jajanan itu masih tersedia.

Jajan seperti cenil lupis itu sudah lama eksis. Usia jajanan itu mungkin sudah berpuluh-puluh tahun, atau malah lebih. Entah darimana asalnya dan siapa pencetusnya, tapi jajan ini lazim ditemui di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Biasanya jajanan ini tampil lebih lengkap. Dalam formasi lengkap makanan ini terdiri atas cenil, lupis, kelepon, putu, jongkong, ketan hitam, dan ketan putih. Putu dan kelepon juga biasa tampil mandiri karenan jajanannya yang cantik dan paling banyak favorit. Putu terbuat dari tepung beras dan parutan kelapa yang di dalamnya diberi gula merah. Senada dengan putu, kelepon merupakan makanan dari tepung ketan dengan isian gula merah.

Dari segi rasa, makanan ini nikmat dan asyik disantap saat pagi atau sore hari. Keberadaan parutan kelapa muda dan gula merah membuat jajanan ini gurih dan legit.

Meskipun rasanya enak, makanan ini lebih banyak hadir di pasar tradisional atau di pedagang pinggir jalan. Jarang jajan pasar ini yang dijual di mal atau tersaji di hotel, meskipun peluangnya ada asal si koki bisa menyajikannya dengan cantik.

Saya pernah menjumpai klepon tersaji cantik di sebuah acara di pusat perbelanjaan modern. Klepon ini ukurannya lebih mungil, kemudian dihidangkan di pinggan dengan dihias oleh stroberi, krim dan buah-buahan lainnya sehingga tampil menarik.

Jika cenil lupis ini ditampilkan dengan warna alami yang menarik dengan ukuran yang lebih mungil serta disajikan dengan cara yang higienis, sehingga tidak tersentuh dengan tangan langsung oleh penjual, maka bisa jadi makanan ini lebih menarik dan mengundang selera.

Kelepon juga bisa tampil cantik (sumber: dokpri, pernah tampil di Kompasiana)


Komentar

  1. Favorriitt sayaa ini mbaak cenil lupiss. enaakk kenyal kenyil gtu, hehehe :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer