Mengupas Kuliner dengan Antusias Bersama Qwords


Orang bijak mengatakan warisan terbaik dari seseorang salah satunya berupa karya tulisan. Saya suka membaca dan menulis tentang apa saja akan tetapi rasanya tulisan saya selama ini tidak semuanya bermanfaat. Oleh karena saya sedang menyukai segala sesuatu tentang kuliner, maka saya coba tuangkan pengetahuan saya tentang aneka ragam masakan dengan cara berbeda.

Mengapa kuliner? Oleh karena mau tidak mau saya dan Kalian sehari-hari menyantap makanan. Jika makanan itu nikmat dan dikemas menawan tentunya akan membuat penasaran dan nafsu makan bertambah. Namun makanan sebenarnya bukan hanya dibuat untuk memberikan nutrisi bagi pelahapnya. Ada berbagai kisah di baliknya, dari asal-usulnya, filosofi, hingga kisah-kisah menarik dari makanan itu sendiri yang diadaptasi dalam rupa cerita fiksi dan film.

Tak terasa sudah tujuh bulan blog ini saya buat. Di awal-awal mengisi blog, saya agak kesulitan membuat materi tulisannya karena saya ingin membuat blog kuliner alternatif. Berbeda di sini dalam maksud, kuliner ini tidak membahas cara membuat sesuatu makanan, namun kisah-kisah tentang makanan tersebut. Terkadang untuk membuat sebuah artikel saya memerlukan riset dari berbagai sumber.

Pada perjalanannya blog yang dahulunya beralamatkan di pustakakulinerku.blogspot.com ini berhasil meraih posisi di alexa. Awal-awalnya di posisi 25 jutaan dan terakhir masih di ranking gendut yaitu 20 jutaan. Hehehe masih jauh dari target, pembacanya juga masih minim, hanya sekitar 4200-an dimana berarti jika direrata enam bulan hanya sekitar 20-30 an pembaca/harinya.

Awalnya saya tidak mempermasalahkan posisi alexa ataupun jumlah pembaca. Saya menulis ya menulis. Toh ada blog umum yang saya kelola sudah menembus 400-an pengunjung/harinya. Saya seolah menganggap blog pustakakulinerku ini hanya proyek sampingan.

Akan tetapi setelah saya ingat tujuan saya untuk membahas beragam kuliner, terutama aneka ragam kuliner lokal yang kurang populer dengan tujuan untuk mengangkat namanya, saya pun mulai berpromosi dengan menyebarkan tautannya di facebook, twiter dan Google Plus.

Kata teman-teman di sebuah grup blogger, kesan profesional akan lebih didapat dengan mengubahnya menjadi domain berbayar. Namun minusnya posisi alexa bisa jadi direset dari awal. Saya mempertimbangkannya. Dulu saya memiliki niat mengubah blog utama di wordpress menjadi dot com, tapi selain domain masih perlu menyewa hosting atau membayar biaya tahunan ke wordpress. Blogspot lebih praktis dan tinggal membeli domain.


Ketika teman-teman memberitahukan ada promo Qwords untuk merayakan ulang tahunnya saya pun tergoda. Lantas saya cek apa itu Qwords dan reputasinya. Dari akun facebook Qwords saya mengetahui perusahaan ini bergerak sebagai penyedia layanan web hosting dan registrasi nama domain. Sudah sejak Juli 2005 ia berdiri di Bandung sehingga hingga saat ini usianya telah menginjak 11 tahun. Usia yang cukup matang. Saat ini Qwords juga masuk lima besar layanan cloud.

Singkat cerita akhirnya saya mendapatkan promo dotcom sebesar Rp 66 ribu (plus pajak). Saya kemudian diberitahukan cara mengesetnya dan setelah sedikit dibantu di tahap akhir, maka hari itu juga nama blog sudah berakhiran dotcom tanpa kehadiran blogspot di tengah.

Blog Pustakulinerku versi dekstop

Perubahan nama dotcom ini memang membuat peringkat alexa tereset menjadi nol. Tapi tak apa-apalah saya optimis akhir bulan ini peringkat lama bisa saya capai dalam akhir bulan ini, syukur-syukur melebihi peringkat sebelumnya.

Apa sih sebenarnya pengaruh domain berbayar? Jika nama sebuah blog singkat tanpa blogspot/wordpress memang terkesan lebih profesional dan niat. Saya juga terpacu untuk lebih rajin membuat konten dimana juga tetap memperhatikan segi kualitasnya.

Promo Blog di profil instagram

Dalam beberapa hari ini saya lumayan rajin membuat artikel per hari dan saya bagikan di media sosial. Hasilnya lebih baik. Jika dulu rata-rata hanya 20-30 an pengunjung, saya perhatikan seminggu belakangan ini pengunjung meningkat menjadi 80-an ke atas per harinya. Bahkan dua hari belakangan sempat di atas 100 dan 130-an pengunjung. Agar lebih menarik dan lebih mudah navigasinya, maka template saya pilih yang sederhana dan saya tambahkan banner buatan sendiri.

Memang belum ada cerita dahsyat setelah saya menggunakan layanan Qwords, belum ada sebulan sih. Tapi saya optimis blog ini akan semakin dikenal. Dengan dikenal dan konten-kontennya dibaca maka harapan saya agar generasi muda lebih mengenal beragam makanan termasuk kuliner tradisional, juga kisah-kisah menarik di baliknya. Di mancanegara, ada beragam komik, novel, dan film yang terinspirasi dari makanan. Indonesia baru ada film Filosofi Kopi, Brownies,Tabula Rasa dan Madre yang mengupas makanan. Saya yakin kebanggaan masyarakat akan kuliner lokal semakin tumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Oleh karena masakan nusantara itu nikmat dan rata-rata dikelola secara sehat.

Kue-kue ini juga punya cerita tersendiri


Komentar

Postingan Populer